Saturday, September 05, 2009

Tazkirah Merdeka : Bila Pemimpin dan Pengikut Abaikan Syariat

Sempena sambutan kemerdekaan pada hari ini, elok juga kita ambil iktibar daripada peringatan rabbani di dalam al-Quran menerusi maksud surah Saba', ayat 31-33 :
 
31 : Dan orang-orang kafir berkata, "Kami tidak akan beriman kepada al-Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebahagian yang lain, orang-orang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "Kalau tidaklah kerana kamu tentulah kami jadi orang-orang yang mukmin."
 
32 : Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah , "Kamikah yang telah menghalangimu untuk memperoleh petunjuk setelah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak) Sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berbuat dosa."
 
33 : Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "(Tidak) Sebenarnya tipu daya(mu) pada waktu malam dan siang (yang menghalangi kami) ketika kamu menyeru kami agar kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu baginya." Mereka menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
 
Menurut Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsier di dalam mentafsir ayat-ayat ini menyebutkan :
 
Allah SWT berfirman tentang orang-orang kafir yang angkuh, sombong tetap membangkang tidak mahu beriman kepada al-Quran dan kepada apa yang diberikan di dalamnya tentang Hari Kebangkitan dan kehidupan Akhirat. Allah berfirman: "Sekiranya engkau dapat melihat mereka kelak di hari kiamat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhan dan berdiri dengan wajah sikap yang hina dina, saling tuding menuding di antara sesama mereka, sebahagian melemparkan tuduhan dan sesalan kepada sebahagian yang lain.
 
Berkata golongan yang dianggap lemah di antara mereka kepada golongan yang menyombongkan diri sebagai pemimpin dan penguasa : "Kalau tidaklah kerana kamu yang menghalangi kami, tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman kepada Rasul dan Kitab yang dibawanya." Berkata golongan yang pernah menjadi pemimpin dan penguasa menjawab kata-kata bekas-bekas pengikut mereka : "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari beriman kepada Rasul dan kepada Al-Quran sesudah datang petunjuk itu kepada kamu? Tidak, kamu sendirilah yang tidak mengendahkan keterangan-keterangan dan bukti-bukti kebenaran petunjuk itu dan kamu tanpa berfikir dan menggunakan akal mengikuti tuntunan kami dan kamu sendirilah yang sebenarnya yang patut menanggung akibat kebodohan dan dosa kamu".
 
Berkata lagi golongan yang dianggap lemah dan pengikut itu menyanggah : "Tidak, bahkan tipu dayamu yang kamu lakukannya terhadap kami di waktu malam mahupun siang serta rayuanmu mengajak kami kufur kepada Allah dan mengada-adakan sekutu-sekutu bagi-Nya, itulah yang menyesatkan kami dan menjadikan kami tuli dan buta terhadap kebenaran yang dibawa oleh Rasul Tuhan dan difirmankan-Nya di dalam al-Quran".
 
Demikianlah kedua golongan itu, yang bekas pemimpin mahupun yang bekas pengikutnya menyatakan penyesalan mereka tatkala mereka melihat azab dan Allah memasang belenggu di leher orang-orang kafir dan demikianlah Allah tidak membalas hamba-hamba-Nya melainkan dengan pembalasan yang setimpal dengan apa yang mereka telah kerjakan.
 
Rumusan :
 
Semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua daripada azab api neraka jahannam yang maha dahsyat. Orang-orang mukmin yang berdosa ketika di dunia tetapi tidak bertaubat ataupun ketika dihisab tidak diampunkan Allah SWT juga tidak terlepas daripada azab ini. Mereka diberi minum bisa kala jengking ketika kehausan yang teramat sangat bila menanggung azab ini. Bagi orang kafir pula minuman mereka ialah logam yang bergelegak dan nanah.
 
Pemimpin dan penguasa yang menyesatkan akan disowned atau berlepas diri daripada pengikut-pengikut mereka daripada perbuatan mereka di dunia. Para pengikut mereka pula sangat menyesal dan segala perdebatan serta penyesalan tiada lagi guna ketika di Akhirat. Kesilapan mereka memilih pemimpin ketika di dunia sudah tiada gunanya lagi. Setiap manusia telah diberikan akal untuk berfikir, mendengar seruan rabbani dan memilih jalan yang benar ketika di dunia.
 
Hakikatnya ketika di dunia inilah kita perlu menghayati dan mendaulatkan syariat Allah. Kita semua pemimpin, sekurang-kurangnya sebagai pemimpin keluarga, jabatan, organisasi, masyarakat, negara dan dunia amnya. Bersamalah hayati kehidupan bersyariat dan berjuang untuk mendaulatkannya ketika hayat masih ada.
 
Antara doa yang digalakkan dibaca ketika di bulan Ramadhan ini ialah doa untuk dilepaskan daripada belenggu api neraka.
 
"Allahuma a'tiq riqo bana wa riqo bi aabaa ina wa ummahaatina minnannar"
(Ya Allah lepaskan leher-leher kami dan leher-leher para ayah dan ibu kami daripada api neraka)
 
Sama-samalah kita memperbanyakkan doa dan menghayati bait-bait doa tersebut agar Ramadhan kali ini mampu mendidik jiwa kita agar akhirat terasa dekat dengan hati kita dan agar dunia tidak menguasai kita. Wallahu a'lam.
 
Fakhrul
Bangi Perdana
10 Ramadhan 1430H


0 comments:

Pages